Question #24983

views

2301

HIV reactiv dan non reactiv

salam. saya mau tanya. saya dan pasangan saya udh 4 tahun berjalan. minggu lalu saya tes hiv di angsamerah pangpol dan dinyatakan nonreactiv. lalu saya cerita kepasangan saya dan saya mengajukan dia untuk di tes juga dan dia bersedia.
setelah dites dan dia hasilnya reactive. dan telah diuji 3x. dan hasilnya tetao reactive.
pertanyaan saya :
1. apakah saya besar kemungkinan menjadi reactive?
2. apakah benar apabila CD4 diatas 500 bisa dikatakan sembuh dan normal?
3. setelah hasilnya reactive, tes apa yang dilakukan untuk mendapatkan obat ARV? dan prosedurnya seperti apa.
trimakasih.

Answer

Answer

Halo,
untuk menjawab pertanyaan Anda

1. Seperti yang kita ketahui bersama, hubungan seksual adalah salah satu perilaku yang dapat menularkan HIV, bila saat ini kondisi pasangan Anda sudah terbukti reaktif untuk 3 kali tes HIV, sementara Anda mendapat hasil non-reaktif, untuk meyakinkan hasil ini maka sebaiknya menunggu hingga masa jendela selesai, karena tidak ada kepastian apabila berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi HIV maka akan langsung pula terinfeksi HIV, namun tentu saja ada kemungkinan terinfeksi terutama jika hubungan cukup intens dan tanpa menggunakan pengaman.

2. Memang, pada dasarnya terapi ARV untuk orang yang terinfeksi HIV, salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya, yang dapat diukur melalui CD4 yang mulai kembali memasuki rentang nilai normal, akan tetapi kembalinya nilai CD4 ke dalam rentang nilai normal tidak dapat diartikan sebagai sembuh atau bebas dari HIV, karena meskipun CD4 sudah masuk di nilai normal, virus HIV tetap ada di dalam tubuh.

3. Prosedur yang biasa dilakukan adalah melakukan pengambilan darah kembali untuk pemeriksaan kondisi tubuh melalui sel-sel darah, fungsi hati dan fungsi ginjal yang dikenal sebagai Baseline test, serta dilakukan pemeriksaan jumlah CD4 dan Viral Load untuk mengetahui secara tepat bagaimana perbandingan jumlah daya tahan tubuh dengan jumlah virus HIV dalam tubuh, jumlah ini kemudian akan dibandingkan dengan jumlah CD4 dan Viral Load setelah 3-6 bulan mendapat terapi ARV sebagai evaluasi. Pemeriksaan ini akan kemudian direncanakan untuk dilakukan secara rutin paling tidak 6 bulan sekali. Setelah hasil pemeriksaan darah keluar, pasien akan dipersiapkan untuk memulai terapi ARV.

Kira-kira itu yang bisa saya sampaikan, semoga cukup membantu, bila masih membutuhkan informasi lebih lanjut, silahkan membuat janji temu kembali ke klinik untuk mendapat konsultasi yang lebih menyeluruh dari dokter.

Sebagai tambahan, pemeriksaan lain yang rutin dilakukan sebelum memulai terapi ARV adalah melakukan skrining terhadap ko-infeksi yang paling sering menyertai HIV, yakni TBC dan Hepatitis B dan C.

Buat janji dokter sekarang

Artikel Populer

Memahami hasil Pap Smear

Bagaimana Dokter Mendiagnosa Keputihan?

Seks, Seksual dan Seksualitas

HIV dan Nutrisi

Kondom Wanita

Demam, Gejala atau Penyakit?

Previous
Next

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.