Saya meyakini kemandirian rakyat memengaruhi kemakmuran negara. Individu mandiri mampu berkontribusi mengelola sumber daya yang terbatas demi memenuhi keinginan dan kebutuhan dirinya secara individu, kelompok, dan negara yang terus berubah dan meningkat mengikuti perubahan zaman. Kemandirian yang saya maksud adalah kemampuan sosial dan ekonomi individu, rumah tangga, atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhan esensial (termasuk perlindungan, makanan, air, tempat tinggal, keselamatan pribadi, kesehatan, dan pendidikan) secara berkelanjutan dan bermartabat.[1]
Bagi organisasi yang bergerak di sektor swasta, berinvestasi mandiri adalah mutlak, namun seberapa besar dan cara memulai serta menjalankannya tentu beragam. Belajar dari pengalaman ketika memulai berinvestasi mandiri, ternyata modal awal terpenting adalah keberanian dan tekad.
Berikut ini gambaran program PT Angsamerah dan Yayasan Angsamerah (Anak Bangsa Merajut Harapan) dan masyarakat penggunanya:
- Setiap bulan lebih dari 25.000 pengguna mengakses artikel kesehatan, khususnya kesehatan seksual, di blog Angsamerah.
- Sepanjang tahun 2021, lebih dari 12.000 individu mengakses dua klinik Angsamerah di Menteng dan Fatmawati.
- Kedua klinik Angsamerah dipercaya Kementerian Kesehatan sebagai fasilitas kesehatan primer swasta penyedia rujukan layanan pengobatan antiretroviral (ART). Saat ini lebih dari 1.400 individu dengan HIV dapat mengakses ART di kedua klinik Angsamerah.
- Sejak awal 2020, lebih dari 5.600 individu mengakses layanan tes HIV cepat, dan tes umum lain secara mudah-murah melalui layanan bergerak Angsamerah POS, yaitu subunit layanan yang dikelola dan disupervisi Klinik Yayasan Angsamerah. Tujuan menghadirkan layanan Angsamerah POS adalah untuk mendekatkan akses layanan kesehatan dengan biaya terjangkau, bahkan bisa tanpa biaya, ke masyarakat. Lebih dari 200 orang yang terdiagnosis HIV oleh layanan ini langsung mengakses ART. Mereka bisa melanjutkan perawatan di Klinik Angsamerah ataupun di fasilitas kesehatan lain yang terdekat dan ternyaman.
- Program edukasi kesehatan seksual dan kesehatan jiwa secara online rutin terselenggara melalui jejaring media sosial Angsamerah: Instagram, Twitter, Facebook. Begitu pula dengan event-event offline. Setiap hari pesan-pesan edukasi Angsamerah tersebar dan menjangkau 24.000 pengguna media sosial.
- Tersedia layanan psikologis untuk staf dari 75 LSM di Indonesia di klinik Angsamerah. Pembiayaannya bersumber dari dukungan dana Yayasan Packard yang dikelola Yayasan Penabulu.
Sampai saat ini, PT dan Yayasan Angsamerah masih terus beroperasi dan bertumbuh, bahkan berupaya memampukan diri untuk beradaptasi sesuai kebutuhan perubahan masyarakat. Semoga tulisan singkat ini menginspirasi ketertarikan pemerhati, profesi kesehatan, dan organisasi yang bergerak di bidang kesehatan untuk ikut menggalakkan keberanian dan tekad kemandirian berinvestasi di layanan kesehatan primer Indonesia.
Saya belajar bahwa kemandirian berinvestasi tidak berarti harus bergerak sendirian. Memiliki mitra dari berbagai organisasi sektor publik dan swasta, serta mempunyai keilmuan yang beragam berpengaruh dalam mengefisiensikan operasional dan melipatgandakan capaian hasil. Bagaimana kami mampu melakukan semua ini serta bagaimana untuk memulainya? Sahabat tertarik untuk mengetahui, silakan membaca link berikut ini.