“Ih kok bentuknya begitu?”
“Melengkung ke bawah normal nggak sih?”
“Kok kurus banget? Ada olahraga untuk membesarkan dan jadi lebih berotot tidak?”
Sama seperti vulva, penis juga memiliki banyak variasi setiap laki-laki, dan semuanya memiliki keunikan masing-masing. Sayangnya film porno sering membentuk gambaran tertentu mengenai organ ini. Banyak yang mengira ukuran penis ditentukan oleh ras, namun belum ada penelitian ilmiah yang menemukan bukti pasti dari mitos ini.
Nah sekarang kita akan berkenalan lebih jauh dengan organ kelamin yang satu ini. Penis terdiri dari beberapa bagian:
- Glans (kepala) penis: Pada pria yang tidak disunat, glans ditutupi dengan jaringan lembap berwarna merah muda yang disebut mukosa. Jaringan ini disebut kulup (preputium). Pada pria yang disunat, kulup diangkat melalui pembedahan dan mukosa pada kepala penis berubah menjadi kulit biasa.
- Corpus cavernosum: membentuk dua kolom jaringan yang berada di sepanjang batang penis. Pada keadaan ereksi, darah mengisi jaringan ini.
- Corpus spongiosum: merupakan jaringan seperti spons yang berjalan dari pangkal penis hingga glans. Jaringan ini akan terisi darah saat ereksi dan menjaga uretra – yang berada didalamnya tetap terbuka.
- Uretra berada di tengah korpus spongiosum, fungsinya untuk mengalirkan urin keluar dari tubuh.
Melihat anatominya, penis sebenarnya bukanlah otot, namun jaringan seperti spons yang terisi dengan darah saat seseorang mengalami ereksi. Oleh karena itu penyakit atau gangguan yang mempengaruhi aliran darah, seperti diabetes atau darah tinggi juga akan menyebabkan gangguan ereksi.
Ukuran penis
Banyak orang, terutama laki-laki, terobsesi dengan ukuran penis karena mengira memiliki keterkaitan dengan kemampuan dan kepuasan seksual. Ini yang menyebabkan banyaknya pengobatan alternatif untuk memperbesar ukuran, misalnya urut, pemasangan biji tertentu ke dalam penis, menggunakan daun bungkus, minyak khusus. Bahkan beberapa laki-laki melakukan operasi. Namun banyak Tindakan tersebut yang berisiko, tidak mempan, atau hanya memiliki efek sementara.
Dalam hal seks, ukuran penis bukanlah masalah. Itu tidak memengaruhi keinginan, fungsi, atau kesehatan. Tidak diperlukan Penis berukuran besar untuk berhubungan seks, buang air kecil, atau bereproduksi. Ukuran hanya penting bila selalu memikirkan dan membandingkan dengan milik orang lain, terutama aktor di film porno.
Dari penelitian yang dikutip dari berbagai negara, umumnya ukuran rata-rata penis adalah:
Panjang lembek berkisar sekitar | 7–10 cm (2,8–3,9 inci) |
Lingkar lembek berkisar sekitar | 9–10 cm (3,5–3,9 inci) |
Panjang tegak berkisar sekitar | 12–16 cm (4,7–6,3 inci) |
Untuk mengukur panjang penis, tekan penggaris ke selangkangan dan ukur dari pangkal penis ke ujungnya. Sementara itu, untuk mengukur lingkar penis, lilitkan pita pengukur di sekeliling bagian terlebar dari penis.
Baca juga : Mikropenis
Dokter akan merekomendasikan pengobatan bila ukuran penis sangat kecil atau mikro penis, Panjang saat lembek kurang dari 4 cm (1,6 inci) atau Panjang saat ereksi kurang dari 7,5 cm (3 inci). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya mikro penis ini, antara lain paparan polusi atau zat kimia, asupan nutrisi yang kurang baik, masalah hormonal.
Dalam sebuah studi mengatakan 77% perempuan mengatakan bahwa ukuran penis bukanlah hal yang penting dan 21% perempuan lain mengatakan penting.
Bentuk penis
Selain ukuran, bentuk penis juga sering menjadi masalah bagi beberapa orang. Memang ada beberapa variasi bentuk penis misalnya tebal di pangkal dan mengecil di ujung, sehingga bentuknya mirip dengan kerucut. Ada pula yang memiliki kepala besar tetapi batang mengecil sehingga tampak seperti jamur. Beberapa laki-laki memiliki penis yang lurus dan kurus. Bagaimanapun bentuknya, yang paling penting adalah penis tersebut dalam keadaan sehat dan dapat melakukan fungsinya dengan baik.
Saat ereksi, ada penis yang mengembang lebih besar dari pada saat lembek yang disebut penis growers, ini tipe yang paling umum. Namun beberapa ada yang tidak mengalami perbedaan yang berarti baik saat lembek maupun ketika ereksi. Ini tipe show-ers.
Kelengkungan penis
Selain bentuk, kelengkungan penis juga sering menjadi perhatian. Beberapa penis melengkung ke kiri, yang lain ke kanan. Namun, yang lain melengkung ke atas atau ke bawah, dan ada pula yang lurus seperti anak panah. Sangat normal jika penis memiliki lekukan yang sedang. Dan ternyata, penis yang bengkok bahkan bisa menjadi keuntungan seksual. Penis yang melengkung mungkin lebih efisien dalam melakukan stimulasi langsung ke area sensitive dinding depan vagina dan klitoris ketika melakukan seks melalui vagina atau pada laki-laki reseptif, lengkungan penis lebih dapat menyentuh prostat daripada batang lurus.
Namun bila kelengkungan penis yang lebih ekstrem lainnya dapat membuat seks menjadi menyakitkan atau bahkan berbahaya. Kelengkungan ekstrim adalah bila penis menekuk ke satu arah lebih dari sudut 30°. Keadaan itu merupakan karakteristik penyakit Peyronie yang parah (penumpukan jaringan parut pada penis), yang dapat meningkatkan peluang terjadinya perlukaan bahkan penis patah. Penyakit peyronie perlu mendapatkan pengobatan, baik bedah maupun non bedah.
Studi menunjukkan banyak laki-laki khawatir tentang ukuran penis mereka, dan ini dapat memengaruhi kepercayaan diri dan gambaran diri mereka karena beranggapan bahwa ukuran penis merupakan cerminan kejantanan dan kemampuan seksual.
Jika ukuran penis menimbulkan rasa cemas atau stres, maka perlu menemui dokter yang berkompeten di bidangnya untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Tonton Short Video: Cara membersihkan penis dengan benar