Tujuan dan manfaat ART
Terapi antiretroviral (ART) adalah pengobatan bagi ODHIV dengan pemberian obat anti-HIV/antiretroviral (ARV). Pengobatan standar terdiri dari kombinasi ARV guna menekan replikasi HIV. Penggunaan kombinasi ARV diperlukan untuk meningkatkan potensi dan mengurangi kemungkinan berkembangnya resistensi virus. ART mengurangi angka kematian, kesakitan dan meningkatkan kualitas hidup ODHIV. Manfaat ART juga mencakup pencegahan penularan HIV dengan menekan replikasi HIV pada orang yang hidup dengan virus tersebut.
Jenis-jenis ARV dan cara kerjanya
Tujuh golongan obat anti-HIV dan mekanisme kerjanya adalah:
- Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs)
- NNRTIs mengikat dan memblokir transkriptase balik HIV (enzim HIV). HIV menggunakan reverse transcriptase untuk mengubah RNA-nya menjadi DNA. Memblokir transkriptase balik dan transkripsi balik mencegah replikasi HIV
- ARV yang termasuk dalam golongan ini : Doravirine, Efavirenz, Etravirine, Nevirapine, Rilpivirine
- Nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTIs)
- NRTIs memblokir reverse transcriptase (enzim HIV). HIV menggunakan reverse transcriptase untuk mengubah RNA-nya menjadi DNA. Memblokir transkriptase balik dan transkripsi balik mencegah replikasi HIV
- ARV yang termasuk dalam golongan ini : Abacavir, Emtricitabine, Lamivudine, Tenofovir Disoproxil Fumarate, Zidovudine
- Protease inhibitors (PIs)
- Protease Inhibitors (PIs) memblokir protease (enzim HIV). Dengan memblokir protease, PI mencegah HIV baru menjadi virus dewasa yang dapat menginfeksi sel CD4 lainnya
- ARV yang termasuk dalam golongan ini : Atazanavir, Darunavir, Fosamprenavir, Ritonavir, Tipranavir
- Fusion inhibitors
- Fusion Inhibitor memblokir selubung HIV agar tidak menyatu dengan membran sel CD4 inang sehingga mampu mencegah HIV memasuki sel
- ARV yang termasuk dalam golongan ini : Enfuvirtide
- CCR5 antagonists.
- CCR5 antagonists memblokir koreseptor CCR5 pada permukaan sel kekebalan tertentu, seperti limfosit T CD4 sehingga mampu mencegah HIV memasuki sel
- ARV yang termasuk dalam golongan ini : Maraviroc
- Integrase strand transfer inhibitors (INSTIs)
- HIV menggunakan integrase untuk memasukkan (mengintegrasikan) DNA virusnya ke dalam DNA sel CD4 inang. Memblokir integrase mencegah replikasi HIV
- ARV yang termasuk dalam golongan ini : Cabotegravir, Dolutegravir, Raltegravir
- Post-attachment inhibitors
- Post-attachment Inhibitors adalah kelas obat yang berikatan dengan reseptor CD4 pada sel CD4 inang. Ini menghalangi HIV untuk menempel pada koreseptor CCR5 dan CXCR4
- ARV yang termasuk dalam golongan ini : Ibalizumab
ODHIV harus memulai ART sesegera mungkin. ART harus menggunakan kombinasi obat HIV yang diminum setiap hari. Regimen pengobatan awal HIV umumnya mencakup tiga jenis ARV dari setidaknya dua golongan yang berbeda.
Memulai ARV : Cara mengakses ARV, bagaimana jika memulai ARV ditunda
ARV dapat diakses di RS, Puskesmas dan klinik yang memiliki layanan ARV. Akses ARV sebaiknya segera dilakukan setelah pasien terdiagnosa HIV. Menunda akses ARV akan semakin menurunkan imunitas tubuh sehingga meningkatkan resiko infeksi dan berpotensi menularkan HIV ke orang lain.
Mengapa tiap orang bisa beda ARVnya
Tiap orang bisa berbeda ARVnya tergantung beberapa hal seperti kondisi pasien, reaksi alergi yang ditimbulkan, reaksi efek samping dan resistensi ARV. Untuk itu setiap ODHIV perlu secara berkala melakukan pemeriksaan dengan dokter tidak cukup hanya dengan konsumsi ARV saja.
Kenapa harus patuh ARV, bagaimana caranya tepat minum ARV
Kepatuhan minum ARV sangat penting karena fungsi dari ARV adalah menghambat kemampuan virus bereplikasi. Mengonsumsi ARV rutin setiap hari akan mencegah replikasi virus sehingga mengurangi risiko virus bermutasi yang menghasilkan virus yang resistan terhadap ARV. Melewatkan ARV memungkinkan virus bereplikasi, yang meningkatkan risiko resistensi obat dan kegagalan pengobatan HIV.
Baca juga : Multi-Month Dispensing (MMD): Penghargaan bagi ODHIV yang Taat Menjalankan Pengobatan
Berikut ini tips cara tepat minum ARV :
- Gunakan pill box untuk memudahkan mengingat jadwal obat hari itu
- Simpan obat pada tempat yang mudah dilihat dan jauh dari jangkauan anak-anak
- Buatlah aktifitas minum obat sebagai bagian dari rutinitas harian anda, misalkan dilakukan sebelum tidur, setelah sikat gigi setiap pagi dst
- Jangan sampai lupa untuk refill obat bulan berikutnya, jangan refill saat obat sisa sedikit
- Pasang alarm pengingat minum obat
- Minta bantuan teman atau keluarga untuk membantu mengingatkan
ARV dan efek sampingnya
ARV terkadang dapat menyebabkan efek samping. Sebagian besar efek samping ARV dapat ditangani, tetapi beberapa dapat menjadi serius. Namun, manfaat ARV jauh lebih besar daripada risiko efek sampingnya. Selain itu ARV terbaru menimbulkan lebih sedikit efek samping daripada ARV pada masa lalu. Karena pengobatan HIV terus membaik, maka pasien cenderung memiliki lebih sedikit efek samping ARV.
ARV yang berbeda dapat menyebabkan efek samping yang berbeda. ARV yang sama pun dapat memiliki efek samping yang berbeda pada pasien yang berbeda. Efek samping dari ARV dapat bertahan hanya beberapa hari atau minggu seperti mual, kelelahan, dan sulit tidur. Gejala tersebut adalah efek samping jangka pendek dari ARV. Efek samping lain dari beberapa ARV dapat muncul dalam jangka waktu lama setelah memulai pengobatan seperti peningkatan kolesterol.
Kondisi medis tertentu dan konsumsi obat lain juga dapat meningkatkan risiko efek samping dari ARV. Untuk itu penting bagi setiap orang yang mengonsumsi ARV untuk berkonsultasi dengan Dokter dan melakukan pemeriksaan berkala.
Resistensi ARV
Ketika seseorang terdiagnosa HIV virus mulai memperbanyak diri di dalam tubuh. Ketika virus memperbanyak diri, adakalanya virus tersebut bermutasi. Mutasi virus yang muncul saat seseorang minum ARV dapat menyebabkan virus yang resistan terhadap ARV.
Setelah resistensi ARV terjadi, ARV yang sebelumnya mampu mengendalikan virus akan menjadi tidak lagi efektif menekan pertambahan jumlah virus. Dengan kata lain, ARV tidak dapat mencegah replikasi virus yang resistan terhadap ARV. Resistensi ARV menyebabkan kegagalan pengobatan HIV. HIV yang resistan terhadap ARV dapat menyebar dari orang ke orang. Orang yang terinfeksi virus resisten akan kebal terhadap satu atau lebih ARV bahkan sebelum mereka mulai minum ARV.
Mengonsumsi ARV setiap hari dan teratur sesuai anjuran dokter akan mengurangi risiko resistensi. Melewatkan ARV memungkinkan virus bereplikasi yang kemudian akan meningkatkan risiko virus bermutasi dan menghasilkan virus yang resisten.
Pengobatan herbal dan HIV
Pengobatan herbal sering dikatakan pengobatan yang aman. Namun kenyataannya tidak berarti pengobatan herbal tidak pernah menimbulkan efek samping atau reaksi alergi atau tidak pernah berinteraksi dengan pengobatan farmasi dan herbal lainnya. Penting untuk memberi tahu dokter anda tentang semua obat dan produk kesehatan yang Anda pakai resep dan non resep, termasuk jamu dan suplemen.
Jika Anda ingin mencoba pengobatan alternatif/komplementer/herbal untuk membantu Anda mengatasi HIV perhatikan hal berikut:
- Selalu bicarakan dengan dokter anda sebelum memulai perawatan apa pun, bahkan jika menurut anda itu aman
- Terkadang produk ini dapat berinteraksi dengan ARV yang biasa anda minum atau menyebabkan efek samping sendiri
- Berhati-hatilah terhadap pengobatan alternatif yang mengklaim dapat menyembuhkan HIV/AIDS
- Terapi alternatif adalah pelengkap bukan pengganti ARV
- Jangan pernah berhenti minum ARV hanya karena anda memulai terapi alternatif
- Belum ada bukti yang cukup untuk mendukung penggunaan obat-obatan herbal pada orang yang terinfeksi HIV dan pasien AIDS. Potensi efek positif dari herbal perlu dikonfirmasi dalam penelitian yang lebih besar.
Mitos fakta seputar ARV
Mitos: ARV akan membunuh saya.
Fakta: Mengonsumsi ARV pada stadium penyakit yang tepat akan membantu melawan infeksi HIV. Kadang-kadang orang didiagnosis pada tahap akhir dan infeksilah yang membunuh mereka bahkan setelah mereka mulai minum ARV. Efek samping dari ARV tidak membunuh Anda.
Mitos: ARV tidak bekerja.
Fakta: ARV sangat efektif jika diminum dengan benar. Gagal pengobatan timbul karena tidak menggunakan ARV dengan benar sehingga menyebabkan virus bermutasi untuk melawan ARV. Ini disebut resistensi obat.
Mitos : Saya harus minum banyak ARV setiap hari.
Fakta: Saat ini banyak orang yang memulai ARV minum hanya satu sampai empat pil setiap hari. Bahkan anda dapat minum ARV yang menggabungkan dua atau tiga antivirus dalam satu pil.
Mitos : Jika saya mendapatkan ARV, saya tidak dapat menyebarkan virus.
Fakta: Perawatan HIV dapat menurunkan jumlah virus dalam darah anda ke tingkat yang tidak terlihat dalam tes darah yang kemudian disebut viral load tidak terdeteksi. Studi menunjukkan bahwa jika viral load tidak terdeteksi, maka anda tidak dapat menularkan virus secara seksual. Tetapi jika Anda melewatkan dosis ARV atau berhenti menggunakannya, anda kembali dapat menularkan virus ke orang lain. Jadi pastikan untuk meminumnya persis seperti yang ditentukan.
Mitos: ARV yang lebih baru sangat manjur, tidak apa-apa untuk berhenti meminumnya untuk sementara waktu
Fakta: Menghentikan ARV dapat menimbulkan masalah : (1) memberi kesempatan virus berkembang biak dan menyebabkan viral load anda meningkat, (2) memberi kesempatan virus untuk bermutasi dan menjadi resisten terhadap ARV, dan (3) menyebabkan jumlah sel CD4 anda turun dan sistem kekebalan anda melemah.