Pada Sabtu, 20 Juli 2024, Peer Group Sahabat Angsamerah mengadakan pertemuan hangat di lantai 4 Klinik Angsamerah Menteng. Acara ini merupakan bagian dari program SAHABAT & KACAPIKIR, yang bertujuan menciptakan ruang aman bagi ODHIV (Orang dengan HIV) dan pendamping mereka untuk berbagi pengalaman, mendapat dukungan, serta meningkatkan penerimaan diri dan kualitas hidup.
Acara ini dipersiapkan dengan matang selama sebulan, dengan promosi melalui berbagai saluran komunikasi untuk menjangkau mereka yang membutuhkan. Jumlah peserta dibatasi hanya 10 orang demi menjaga suasana yang intim dan nyaman.
Pertemuan dimulai pukul 14.00 WIB dengan suasana akrab dan santai. Para peserta terdiri dari beberapa ODHIV, serta seorang pendamping dari Yayasan Pesona Jakarta. Acara ini juga dihadiri oleh dr. Ratna Mardiati sebagai pendamping ahli, Kurnia Dwijayanto selaku inisiator program dan Ketua Yayasan Angsamerah, serta tim SAHABAT, Alfons dan Sylvia, dan Ratri Suksma sebagai ahli tambahan yang memperkaya diskusi.
Diskusi berlangsung interaktif dan penuh keterbukaan. Para peserta berbagi cerita tentang kekhawatiran seputar status ODHIV, penerimaan diri dan publik, serta tantangan dalam menjalin hubungan baru. Salah satu peserta, yang telah terdiagnosis sejak 2016, membagikan kisah positifnya tentang bagaimana dokter yang menangani memberi informasi dengan baik sehingga ia dapat menerima statusnya dengan lebih tenang.
Namun, ada juga peserta yang baru didiagnosis pada 2020, yang menceritakan pengalaman negatifnya menghadapi diskriminasi dan stigma di layanan kesehatan sebelumnya. Setelah pindah ke Angsamerah, ia merasa jauh lebih diterima. Diskusi ini menekankan pentingnya penyampaian informasi yang baik untuk mendukung penerimaan diri yang positif.
Berbagai topik menarik pun muncul, seperti menjalani hidup dengan terapi ARV di usia 40-an, hingga cara berkomunikasi dengan anak yang lahir dan hidup dengan HIV. Isu-isu ini menunjukkan pentingnya dukungan berkelanjutan dan berbagi pengalaman di antara komunitas.
Acara ini didukung oleh PT. Angsamerah, yang memastikan kenyamanan peserta selama sesi berlangsung. Semua peserta merasakan manfaat nyata, baik dalam penerimaan diri maupun kepatuhan terhadap pengobatan. Diskusi yang santai dan terbuka membuat mereka merasa didukung dan diterima sepenuhnya.
Baca juga: Pesan ODHIV Untuk Semua
Kesimpulan dari pertemuan ini menyoroti bahwa penerimaan diri dan kepatuhan terhadap pengobatan dapat lebih baik jika informasi awal tentang status ODHIV disampaikan dengan penuh empati. Dukungan dan penerimaan dari lingkungan juga memegang peranan penting dalam membangun sikap positif. Meski demikian, pendekatan di Jakarta mungkin perlu disesuaikan dengan kondisi di daerah lain.
Pertemuan ditutup dengan kesan positif dari semua peserta. Tidak ada dokumentasi foto atau video demi menjaga privasi peserta, sesuai kesepakatan awal. Melalui kegiatan ini, Yayasan Angsamerah berharap terus dapat memberi dukungan berharga bagi ODHIV dan pendamping mereka, serta mendorong penerimaan dan kesadaran yang lebih baik di masyarakat.
Dengan berbagi cerita dan pengalaman, pertemuan ini tidak hanya memperkaya wawasan tetapi juga menghadirkan harapan dan dukungan yang sangat berarti. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan saling mendukung, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi ODHIV dan pendampingnya.